Terlebih beban SKS yang semakin banyak serta agar cepat selesai memenuhi target membuat Kristina harus segera menyelesaikan meski tawaran panggung dan produksi single begitu menggodanya.
[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel.
Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile
internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]
“Nah supaya lebih selesai dan pelajaran bertambah makanya saya pintar-pintar bagi waktu. Ini godaan juga karena saya mau produksi lagi single, sementara kuliah Sabtu-Minggu,” ujarnya saat dijumpai di pembukaan butik Benten di Kemang, Jakarta Selasa (5/4).
Alasan mahasiswa Universitas Jayabaya semester 4 ini mengambil hukum karena dirinya mengalami ditipu dengan kontrak kerja. Merasa hukum sangat perlu di dunia hiburan, membuat Kristina mengambilnya agar tak tertipu kembali.
Sebelumnya Kristina tak mempunyai pikiran untuk mengambil kuliah Hukum. Dia ingin menjadi sarjana ekonomi saat lulus sekolah tahun 1994 dulu.
“Sebenarnya sejak lulus 94 lalu saya pengennya jadi sarjana ekonomi, manajemen pemasaran. Tapi dengan berjalannya waktu terjadi perubahan dan perkembangan politik yang ian seru. Makanya saya ambil hukum untuk mengerti bagaimana kontrak dan sebagainya. Saya juga enggak ingin jadi lawyer karena memang bukan ke arah sana, mungkin Notaris,” pungkasnya. (kpl/dis/faj)
No comments:
Post a Comment