Ribuan penonton rela berjubel demi melihat penampilan musisi gaek tersebut secara langsung. Mereka pun rela untuk merogoh kocek lumayan dalam dengan kisaran harga tiket antara Rp500 ribu hingga Rp4 juta.
[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel.
Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile
internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]
Tanpa banyak kata, Kitaro yang pernah menyambangi Indonesia pada tahun 1996 lalu ini langsung menyentuh hati penonton dengan memainkan Sanctus-Waterphone-Guzheng-01W bergantian. Setelah itu, alunan flute pun dibawakannya dalam lagu Fire Fan Flute yang disusul oleh Wind & Wave yang seolah membawa penonton untuk ikut merasakan kepedihan dan kesedihan yang menimpa Jepang dalam bencana tsunami yang terjadi beberapa waktu lalu.
Memang, konser Kitaro kali ini membawa misi kemanusiaan yang bertema ‘Pray For Japan. Dan dengan musik yang dibawakan, Kitaro pun menghanyutkan perasaan penonton malam itu, apalagi dengan sayatan biola dan raungan gitar yang sungguh melankolis. Hanya hening dan khidmat serta sesekali diselingi tepuk tangan penonton saat Kitaro membawakan musiknya yang cenderung mengandalkan rasa daripada komposisi sehingga tak hanya kalangan usia tertentu yang bisa menikmati.
“Terima kasih untuk Indonesia. Saya tahu kalian adalah negara yang baik, negara yang perhatian. Bahkan kalian pun membantu negara saya, Jepang yang tertimpa bencana tsunami,” ucapnya singkat.
Sebanyak 11 lagu dibawakan oleh Kitaro, seperti Caravansary, Free Flight, Gaia, Sky & Ocean, Heaven & Earth, dan lagu legenda Matsuri. Sekitar 1,5 jam lebih Kitaro mengharu birukan mood penonton, apalagi dengan tata lampu yang sederhana namun tetap menawan dengan tampilan background layar bertema alam seperti meteor, aurora, angkasa, bulan dan gerhana matahari.
“Saya harap, saya bisa kembali lagi ke sini secepatnya,” lanjut Kitaro yang mengakhiri penampilannya malam itu dengan lagu The Light Of The Spirit. (kpl/ato/boo)
No comments:
Post a Comment