“Jadi dia benar-benar tidak mau menyakiti hati orang tuanya. Franky ini anak berbakti kepada orangtua. Dia ingin masing-masing dari keluarga harus saling memperkuat hubungan kekeluargaan. Keluarga inti harus selalu bahagia. Dia ingin keluarga itu seperti bapak dan mamanya,” ujar Jane saat ditemui di rumah duka di perumahan Pelangi Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (20/4).
“Karena mereka sudah 60 tahun. Tetap satu ayah satu ibu. Jangan sampai ada perpisahan. Dia mau ciptakan lagu mengenai family. Keluarga bahagia itu seperti apa,” imbuhnya.
Menurut Jane, sakit yang dialami oleh kakaknya memang sudah sangat dirasakan oleh Franky. Dirinya pun merasa tidak tahan lagi karena terus menerus diberi obat.
“Dia memang sudah nggak tahan dengan sakitnya. Sampai harus diberi semacam obat think killer untuk membunuh rasa sakitnya. Kita merelakan kepergiannya. Kita sendiri tidak tahu sakitnya seperti apa. Jadi karena Franky tidak gampang mengeluh, jadi kita tahu sakitnya seperti apa,” ujarnya.
Franky Sahilatua yang memiliki nama asli Franklin Hubert Sahilatua meninggal pada hari Rabu (20/4), pukul 15.15 WIB. Franky dilahirkan di Surabaya pada tanggal 16 Agustus 1953. Musisi kondang tanah air ini akan dimakamkan pada hari Jumat (22/4) pukul 14.00 di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. (kpl/adt/bun)

No comments:
Post a Comment