Padahal film keluarga dan anak menjanjikan, terutama sebagai tempat hiburan untuk keluarga. Begitu dikatakan di Kidzania Pasific Place, Jakarta, Rabu (30/3).
Jarang sekali satu atau dua film untuk keluarga. Sementara di mall keluarga harus sekali momen untuk bersama-sama. Sebab galeri atau museum enggak menarik untuk ajang kumpul-kumpul. Nah, salah satu akses hiburan ekonomis adalah bioskop, kata sutradara LASKAR PELANGI ini.
Selain itu, rasa penghormatan terhadap sejarah yang menjadikan dirinya berusaha memproduksi film keluarga dan anak. Dia ingin film Indonesia saat ini seperti waktu dulu kala berjaya.
Misalnya dulu JENDERAL KANCIL yang mainnya Ahmad Albar dan film lainnya. Ini rasa tradisi harus dihormati. Dan Alhamdulillah mungkin ini hukum film. Justru bikin yang tak dilirik orang, jelasnya lagi.
Seperti diketahui, sejumlah film seperti LASKAR PELANGI, PETUALANGAN SHERINA yang sebelumnya dipandang sebelah mata ternyata mampu menyedot penonton hingga di atas 1 juta orang. (kpl/dis/bun)
No comments:
Post a Comment