“Awalnya dari program director yang mau bikin acara ulang tahun. Mungkin ini event terbesar juga yang pernah dibuat. Enggak nyangka dibikinkan konser karena kita berdua bukan penyanyi,” ujarnya saat dijumpai di Upper Room, Annex Building, Jakarta, Sabtu (26/3) dini hari.
Upper Room Sabtu malam itu sangat penuh sesak dengan pendengar yang penasaran dengan penampilan ROTI. Sebelumnya Tike sempat pesimis dengan mengira penontonnya hanya sedikit.
“Enggak nyangka juga karena kita pikir paling yang nonton enggak banyak. Tapi begitu undangan disebar sekitar 2500 sampai 3000, mereka datang semua,” paparnya.
Tike sendiri juga terheran-heran dengan banyaknya penonton yang berjubel dan alasan apa mereka menonton duet yang hanya memparodikan lagu-lagu ini.
“Enggak tahu juga ya. Mungkin juga karena awalnya kita iseng. Jadi enggak lucu juga karena terkadang ada yang enggak lucu-lucu amat, serius. Mungkin lirik yang kita bikin seadanya seperti yang tengah mereka rasakan. Misalnya orang susah nyari duit di Jakarta, nangkring dulu,” terangnya.
Permintaan untuk membuat album ataupun RBT juga diterima oleh ROTI. Namun bagi Tike tak semudah itu untuk merealisasikannya, karena mereka harus mengurus izin pada penyanyi aslinya serta berbagai alasan lainnya
“Kalau yang minta seperti itu banyak sekali termasuk RBT-nya. Namun persoalannya banyak izin dari yang bikin lagu, sebab enggak hanya satu company record. Kedua, Ronal sudah punya ciri sendiri dengan Rock Nald. Jadi agak susah untuk menswitch jadi lagu parodi dan gambling sekali. Saya sendiri belum kepikiran kayak gini. Mungkin ke depan akan dipikirkan ke arah sana tapi untuk sekarang di kalangan radio aja,” tukasnya. (kpl/dis/faj)
No comments:
Post a Comment