“Dia tidak kebablasan tapi dia memotret pluralisme yang sempit. Karena pluralisme agama adalah sebuah aliran pluralitas yang sangat minoritas, sangat kecil. Jadi ini bisa counter produktif buat kita yang pluralisme menurut saya,” tutur Damien yang memuji Hanung sebagai sineas handal namun sebagai seorang pluralis, Hanung masih perlu banyak belajar.
Ia menyarankan supaya Hanung berguru kepada tokoh-tokoh pluralisme sejati seperti Safie Ma’arif, Effendy Yusuf, Ketua MUI Bidang Kerukunan Agama sebelum membuat film dengan tema seperti ini. “Harusnya Hanung duduk bersama dengan Effendy Yusuf, pluralisme itu seperti apa. Ini akan menjadi counter produktif buat perjuangan pluralisme,” imbuh sutradara DREAM OBAMA ini.
Sebagai seorang sineas, Damien melihat usaha Hanung dalam membuat film sungguh patut diapresiasi. Namun dalam film ? ini, ia menganggap bahwa Hanung seperti menggarap film dengan tema yang belum ia kuasai sepenuhnya.
“Kadang mereka (sutradara) memasuki suatu bidang yang tidak dia kuasa, kadang-kadang dia menafsirkan secara dangkal bahwa seolah-olah itu lah, keseluruhan yang dia intepretasikan itu. Esensinya begini, pluralisme itu tidak sedangkal itu, butuh puluhan tahun orang mempelajarinya. Walaupun pluralisme itu adalah bhineka tunggal ika, yang menghargai perbedaan. Berbeda tapi satu, kalau tidak ada perbedaan bukan Bhineka Tunggal Ika, pluralisme itu tentang perbedaan,” urainya panjang.
Damien menganggap film ? adalah sebuah kedangkalan intepretasi tentang pluralisme itu sendiri. Oleh karenanya ia memberi masukan kepada Hanung agar ke depannya ia tak menampilkan pluralisme intepretasinya sendiri sehingga nantinya penonton tidak tersesat arah. “Jangan Hanung sendiri memotret interpertasi pluralisme yang tampil, nanti orang beranggapan pluralisme seperti itu toh. Nanti contoh film SI ANAK KAMPOENG, di situ saya memotret tentang pluralisme Syafie Ma’arif. Jadi untuk para sineas ayo dong kita berlomba-lomba membuat film pluralisme dengan berbagai macam versi,” pungkasnya. (kpl/buj/dka)

No comments:
Post a Comment