Lalu, akankah keduanya memanfaatkan situasi ini untuk menarik masa sebanyak-banyaknya?
“Musik kita memang agak berbeda. Kita jalan adalah dengan mencampurkan American style dan Japanese style. Kita memang lebih cenderung memakai American style, gaya itu kita pakai karena memang hanya sedikit yang memakai aliran itu. Di sini yang kita tahu hanya J-Rocks doang,” ujar sang vokalis, Achi, saat ditemui di sela-sela perayaan ulang tahun Poskota di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (16/4).
Namun meski begitu, band yang digawangi oleh Achi (vokal), Putra (gitar), Ricky (drum) dan Gitto (bass) ini mengaku tak menganggap J-Rocks sebagai band pesaing. Bagi mereka, bersama J-Rocks mereka hanya ingin mengisi dinamika musik yang ada di tanah air.
“Sejauh ini kita nggak menganggap saingan lah. Kita menganggap mereka senior saja, karena mereka memang tampil duluan dan lebih beruntung. Pokoknya kita optimis bisa melampaui mereka lah,” ujar Putra.
Kini, Speedpop pun mulai menunjukkan tajinya dengan berencana akan menggelar tur di beberapa kota di Sumatra. Hal ini dilakukan untuk mengobati kerinduan para fans mereka yang memang cukup lumayan banyak di Sumatra.
“Insya Allah tanggal 29 Mei besok kita mau tur di Sumatra di beberapa kota. Makanya penampilan kita di ultah Poskota ini sekaligus untuk latihan untuk tur Sumatra, sekaligus untuk promo album,” ujarnya.
Speedpop memang lahir dan dibesarkan dari Indie label yang musiknya kebanyakan di dengar oleh komunitas. Mereka pun berharap semangat yang diberikan ketika masih berada di indie label juga diberikan saat mereka terjun ke dunia rekaman profesional. (kpl/adt/bun)
No comments:
Post a Comment