Pasalnya selain menghafal dialog, ia harus menghafal bahasa Suku Dayak yang biasa disebut bahasa Kayak. Alhasil, Jajang pun rela tinggal bersama Suku Dayak demi penghayatan perannya di film berjudul BATAS itu.
“Saya tinggal sekitar seminggu bersama masyarakat di sana. Bukan di hotel, karena saya harus merasakan apa yang dirasakan penduduk situ. Saya harus bisa mengikuti, mencontoh cara hidup atau gaya mereka. Lima hari sebelum syuting saya sudah tinggal di sana,” tutur Jajang saat ditemui di roadshow Film BATAS di TIM, Jakarta Pusat, Sabtu (2/4).
Film BATAS berkisah tentang betapa pendidikan di Indonesia tak sampai di pelosok dan bahwa di pelosok itu tak terpegang oleh pusat.
“Jadi jangan salah kalau orang lain mencaplok batas kita, budaya kita. Listrik aja gak ada. Padahal penting sekali pendidikan, supaya kita tau siapa diri kita. Bayangkan orang Entikong beli apa-apa ke Malaysia, karena akses jalannya lebih mudah ke Malaysia,” paparnya. (kpl/uji/bun)
No comments:
Post a Comment