“Aku banyak mendapat SMS, email, Twitter, banyak yang nangis. ‘Gini ya menjadi ODHA’, kata mereka. Kan emang belum ada obatnya, bener-bener ngitung hari. Dan kalaupun mereka jadi ODHA karena kesalahan sendiri seperti aku tulis di surat itu, mereka udah tahu kok, nggak perlu ditunjuk-tunjuk lagi. Yang mereka alami itu udah cukup buruk, yang belum terbiasa dengan pengucilan lah,” jelas Melanie kepada KapanLagi.com secara eksklusif saat ditemui, Kamis (31/3) malam, di Hema Resto, kawasan Jakarta Selatan.
Melanie menambahkan, penyebaran AIDS tidak melulu karena berhubungan seks saja. “Banyak juga yang terjangkit penyakit itu juga masih perawan, misal dari jarum suntik. Ya mungkin cuma quote itu dari dokter, tapi kan Menkominfo, harusnya saring apa yang keluar dari mulutnya. Kalau bisa mengeluarkan statement secara publik artinya bisa minta maaf juga secara publik. Bukan buat gue kok,” tegasnya.
“Dan pertumbuhan ODHA, AIDS di Indonesia itu sudah sangat tinggi di Indonesia lho. Balik lagi, meski mereka cuma 10, 20, atau 100 orang. Mereka itu orang, yang punya perasaan, itu aja intinya buat aku,” papar pelantun Hey Wanita ini sambil tersenyum.
Lalu bagaimana tanggapan Pak Tifatul sendiri terhadap surat terbuka Melanie ini? “Malam itu aku dapat reply dari Twitter-nya dia, ‘Dear Melanie, untuk masalah ini sudah pernah dibahas di media, tolong dicari lagi, salam.’ Tapi kan banyak yang nggak ngebaca. Dia bisa mengatakan sesuatu yang publik kenapa nggak meminta maaf secara publik juga?” kata penulis buku LO FOREVER ini.
“Nah itu makin diperbesar, dan kayaknya orang-orang makin gondok sama dia. Akhirnya dia mengeluarkan statement itu. ‘Saya no comment terhadap surat Melanie.’ Ya nggak apa-apa, aku tidak akan mengejar-ngejar dia. Tapi aku akan tetap menulis apapun yang ada di kepala aku. Cuman, aku percaya setiap apa yang kita lakukan pasti ada yang menilai,” lanjut Melanie bijak. (kpl/riz/boo)
No comments:
Post a Comment