Syamsul Bachri © Bola/Egi
“Banyak faktor yang membuat kami gagal kembali ke ISL. Tapi kegagalan kami bukan karena pemain dan pelatih. Karena itu, posisi Syamsul tetap aman,” ujar Manajer Persitara, Rizal Hafid, kepada BOLA.NET, Jumat (1/4).
Rizal Hafid cenderung menilai persiapan yang minim membuat Laskar si Pitung tak bisa meraih prestasi terbaik pada kompetisi musim ini. Menurut Daeng-panggilan Rizal Hafid- persiapan yang minim membuat manajemen dan pelatih tidak maksimal dalam menyusun komposisi tim terbaik. “Di putaran pertama, materi pemain kami di bawah rata-rata,” tandasnya.
Kemudian, lanjut Daeng, pihaknya mencoba untuk diperbaiki komposisi timnya di pertengahan musim. Sedikitnya 8 pemain dengan satu di antaranya pemain asing, Julies Agwa, menjadi korban perombakan skuad Persitara. Lalu, Laskar si Pitung mendatangkan sejumlah amunisi anyar semisal Esaiah Pello Benson.
Meski demikian, Hiu Biru Utara-sebutan lain Persitara- tetap tak mampu bersaing dengan tim-tim di papan atas. Namun, Persitara mulai naik ke papan tengah setelah berhasil mendulang tujuh poin dari hasil menahan imbang PSAP Sigli 1-1 di kandangnya, dan dua kemenangan atas PSSB Bireun (1-0) dan PSLS Lhokseumawe (2-1) di Stadion Tugu Jakarta, Kamis (31/3).
“Kami banyak kehilangan poin di awal putaran kedua lalu. Kami dua kali kehilangan poin di kandang (melawan Persipasi 2-2 dan Persita 0-0),” tuturnya.
“Beruntung kami akhirnya bisa bangkit. Itu berawal dari keberhasilan kami menahan imbang PSAP Sigli (1-1) di kandangnya. Kemudian kami bisa mengamankan poin penuh di dua laga kandang,” pungkasnya (esa/fjr)
No comments:
Post a Comment