Sunday, July 22, 2012

Damien Dematra: MUI Tak Bisa Cabut 'TANDA TANYA', Tapi..

Kapanlagi.com – Terkait kabar bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang akan mencabut film TANDA TANYA karena menyebarkan paham pluralisme di Indonesia, menurut penulis dan sutradara Damien Dematra hal itu tidak bisa. Damien mengatakan bahwa MUI tidak mempunyai hak untuk melakukan hal tersebut karena beda kewenangan.

“Untuk mencabut peredaran MUI tidak berhak karena itu berada di dalam ranah Departemen Film tapi mungkin MUI bisa mengharamkan itu aja,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon oleh KapanLagi.com Kamis (14/4).

Sebagai koordinator Nasional Gerakan Pluralisme, Damien menjelaskan bahwa pluralisme memiliki banyak aliran mulai dari agama, budaya sosial dan lainnya. Di film TANDA TANYA ini Hanung mencoba memasuki pluralisme agama yang mana masih dianggap sesuatu yang haram oleh MUI.

“Di sini masalahnya jadi teman-teman di MUI melihat loh kok pluralisme menyamaratakan agama gitu loh. Jadi karena itu saya tidak menyalahkan Hanung. Ini adalah khotbah yang terlalu keras yang belum tentu bisa diterima orang. Jadi ini lebih pluralisme agama sih, itu aja kalau dari kacamata pluralisme,” terangnya.

Damien menambahkan bahwa sama halnya dengan MUI, masyarakat Indonesia juga masih menganggap tabu akan hal ini dan sulit menerima.

“Ya untuk masyarakat sebagian besar pluralisme itu sebagai sesuatu yang tabu. Masih sulit diterima karena prinsipnya kan orang masih beranggapan bahwa sesuatu yang benar adalah agamanya sendiri. Sedangkan di film ini kan, ditunjukkan semua agama sama saja tidak ada yang perbedaan nah kalau masalahnya pluralisme agama, kalau semua agama sama aja, ngapain kita punya agama gitu loh,” paparnya.

Sutradara film ANAK KAMPOENG dan DREAM OBAMA menjelaskan bahwa dalam masalah ini tidak ada yang benar maupun salah. Yang menjadi permasalahan adalah masyarakat Indoensia yang sudah bisa mencerna atau belum pluralisme ini.

“Ini masalah apakah masyarakat kita sudah sanggup untuk mencerna ini, atau masih sulit untuk mencerna ini gitu. Sebagai aktivis pluralisme saya tidak akan mengkritik Hanung, tapi sisi Hanung bisa menjadi Nabi yang penyerahkan, tapi sisi lain Hanung harus siap untuk di rajam, karena sikapnya yang mungkin terlalu jauh ke depan gitu lho,” tukasnya. (kpl/buj/faj)

Powered By artikel | Full Text Feed | Amazon Affiliateimage

Sumber:http://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/damien-dematra-mui-tak-bisa-cabut-tanda-tanya-tapi.html


No comments:

Post a Comment