Dalam film ini bukan hanya menonjolkan sensualitas saja, tapi mengangkat pesan moral agar orang tidak terjebak dalam kehidupan dunia malam. Di film ini juga mengingatkan kepada anak muda yang notabene adalah clubbers dan orang tua.
“Kita tak hanya menjual sensualitas, tapi akan banyak juga pesan moralnya,” ujar Andre Dafa Ra Dandy sang sutradara saat ditemui dalam acara syukuran di Illegals Hotel and Club, Jl. Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Bosan dengan film-film yang sama membuat rumah produksi Sinemata Smart Sineastika Production membuat film yang berbeda.
“Cerita ini klasik sebenarnya. Kami menceritakan pesan moral, pendidikan adalah yang utama dalam keluarga. Kami ingin mengubah imej film Indonesia jadi film yang punya nilai. Kita tahu, banyak clubber sering merasa paling benar dengan kehidupannya. Padahal yang benar adalah pendidikan dan keluarga,” tambahnya.
Karena ceritanya tidak sesuai dengan keinginan, CLUBBING mengalami perombakan 100%. Penggarapannya sendiri sudah dilakukan sejak setahun yang lalu, namun harus dilakukan syuting ulang.
Dengan alasan totalitas, pihak rumah produksi lebih memilih pemain-pemain pendatang baru. Seperti Febriani Ferdzilla, Raditya Jason, Ade Wendy, dan Tiga Setia Gara. Film ini sedianya akan diputar di bioskop di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2011. (kpl/hen/faj)
No comments:
Post a Comment