“Saya lebih memilih untuk berada di belakang layar karena lebih nyaman aja. Nggak tau juga ya, mungkin jiwanya lebih ke belakang layar,” ungkap Vera saat ditemui di launching School or Soud Recording (SSR) di Grand Indonesia, Kamis (14/4).
Menjadi seorang produser film adalah cita-cita sejak lama, bahkan untuk mewujudkan impiannya, Vera langsung menggarap sebuah film berjudul THE PERFECT HOUSE yang kini sedang dalam proses editing. Film yang dibesut oleh Affandi Abdul Rachman itu akan diikutkan dalam festival internasional, sebelum akhirnya dirilis di Indonesia pada akhir tahun ini.
“Dari dulu memang ingin jadi produser dan senang akhirnya bisa terwujud. Tujuan saya ingin bikin film yang kualitasnya nggak kalah dari film luar. Dari segi cerita dan nggak asal bikin agar bisa diterima oleh penonton internasional, itu cita-cita saya dari awal. Dan pada akhirnya kita bisa ngebuktiin kepada penonton kita sebenarnya film Indonesia juga bisa bersaing dengan film-film dari luar,” aku Vera.
Untuk mencapai hasil maksimal, Vera juga sangat memperhatikan tata suara. Saya pakai Dolby Digital untuk Film THE PERFECT HOUSE. Untuk film horor dan thriller, suara sangat penting. Karena suasananya sangat terbentuk. Saya sendiri penyuka film horor, kalau pas nonton dari suaranya saya bisa membaca munculnya tokoh itu dari sebelah mana, ujarnya.
Karena itulah Vera mendukung dibukanya SSR, sekolah sound recording pertama di Indonesia.
“Selama ini pengerjaan mixing selalu ke Bangkok. Semoga dengan adanya SSR lebih memudahkan proses editing film ke depan. Sehingga produksi film Indonesia lebih banyak dan bermutu,” pungkasnya. (kpl/uji/bun)
No comments:
Post a Comment